Pasar banggi vilage
Desa pasar banggi adalah desa disebelah utara pantai jawa. Berada di kota Rembang yang dijuluki sebagai kota kelahiran R.A Kartini. Desa pasar banggi adalah salah satu desa yang aktif di rembang, desa ini selalu mengadakan acara- acara yang menghibur semua warga. Dipimpin oleh bpk. Rasno (Kepala desa), desa ini mengalami pembangunan yang cukup pesat, mulai dari jembatan yang menghubungkan jalan raya pantura, membangun selokan - selokan, jalan - jalan, dan lain - lain.
Selamatkan Pantai, Tanam 25 Ribu Mangrove
REMBANG - Kelompok Petani Mangrove Desa Punjulharjo bekerjasama dengan kelompok petani mangrove Desa Pasar Banggi dan Dinas Perikanan dan Kelautan Rembang, melaksanakan penanaman 25 ribu pohon mangrove di Dusun Godo, Desa Punjulharjo, Kecamatan Kota. Penanaman itu melibatkan hampir seluruh warga dusun setempat.
Suyadi, ketua Kelompok Tani Mangrove Desa Pasar Banggi mengatakan, penanaman itu bertujuan menyelamatkan daerah sekitar pantai dari abrasi. Namun menurutnya, hal itu masih menunggu hingga mangrove yang ditanam tersebut bisa tumbuh serta berkembang biak hingga lebat. Dan usaha menjaga tanaman mangrove agar tidak rusak dan bisa tumbuh dengan baik, perlu penjagaan dari warga sekitar area penanaman.
Maka dari itu, pihaknya mengajak langsung masyarakat, sekaligus memberikan penyadaran akan pentingnya perlindungan hutan mangrove di sekitar bibir pantai. ”Meski mudah penanamannya, mangrove juga perlu penjagaan dari warga. Jadi keterlibatan warga dalam penjagaan tanaman mangrove sangat diperlukan,” ujarnya.
Jelanya lagi, bahwa dalam program penanaman bibit mangrove tersebut, ada dua jenis bibit yang ditanam oleh kelompok tani Punjulharjo. Masing-masing bibit, yaitu 12.500 mangrove jenis apisinea (siapi-api) dan 12.500 jenis resovora.
Selain penanaman, warga juga memasang apo-apo (penahan ombak) untuk melindungi bibit mangrove yang baru saja ditanam. Tujuannya jelas, agar ombak dari laut tidak merusak tanaman yang masih berumur muda. ”Untuk bisa melindungi pantai dari abrasi butuh waktu hingga beberapa tahun,” ujarnya.
Dijelaskannya, bahwa saat ini di Dusun Kaliuntu Desa Pasar Banggi, para kelompok tani mangrove juga telah mengembangkan hutan mangrove. Dan menurutnya keberadaan hutan mangrove di sekitar pantai Dusun Kaliuntu memberikan banyak manfaat bagi warga di sekitar pantai. ”Paling tidak desa bisa terlindungi dari abrasi. Manfaat lainnya ekosistem berupa binatang pantai bisa hidup di sekitar hutan mangrove,” katanya.
Dirinya menambahkan, untuk sekitar pantai di Rembang, ada beberapa jenis tanaman mangrove yang bisa tumbuh dengan baik. Dua jenis yang mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cukup baik adalah Resovora dan Apisinea.
Dari penjelasannya, jenis Resovora itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis antara lain mongrohata, apikulata, bioguera, dan stilosa. Sementara untuk apisinea yang mampu tumbuh di Rembang adalah jenis alba dan marina.
”Untuk tanah yang berpasir paling bagus ditanam jenis apisinea dan untuk tanah berlumpur baik ditanami jenis resovora. Awal penanaman mangruve agak sedikit susah, karena karakter tanaman ini saat awal ditanam membutuhkan air dengan sanitas rendah. Paling bagus kadar garamnya tidak lebih dari satu gram per liter. Dan paling tepat ditanam saat awal musim hujan seperti saat ini,” pungkasnya. (lng/nto)
Sumber: radar Kudus/Jawa Pos
Suyadi, ketua Kelompok Tani Mangrove Desa Pasar Banggi mengatakan, penanaman itu bertujuan menyelamatkan daerah sekitar pantai dari abrasi. Namun menurutnya, hal itu masih menunggu hingga mangrove yang ditanam tersebut bisa tumbuh serta berkembang biak hingga lebat. Dan usaha menjaga tanaman mangrove agar tidak rusak dan bisa tumbuh dengan baik, perlu penjagaan dari warga sekitar area penanaman.
Maka dari itu, pihaknya mengajak langsung masyarakat, sekaligus memberikan penyadaran akan pentingnya perlindungan hutan mangrove di sekitar bibir pantai. ”Meski mudah penanamannya, mangrove juga perlu penjagaan dari warga. Jadi keterlibatan warga dalam penjagaan tanaman mangrove sangat diperlukan,” ujarnya.
Jelanya lagi, bahwa dalam program penanaman bibit mangrove tersebut, ada dua jenis bibit yang ditanam oleh kelompok tani Punjulharjo. Masing-masing bibit, yaitu 12.500 mangrove jenis apisinea (siapi-api) dan 12.500 jenis resovora.
Selain penanaman, warga juga memasang apo-apo (penahan ombak) untuk melindungi bibit mangrove yang baru saja ditanam. Tujuannya jelas, agar ombak dari laut tidak merusak tanaman yang masih berumur muda. ”Untuk bisa melindungi pantai dari abrasi butuh waktu hingga beberapa tahun,” ujarnya.
Dijelaskannya, bahwa saat ini di Dusun Kaliuntu Desa Pasar Banggi, para kelompok tani mangrove juga telah mengembangkan hutan mangrove. Dan menurutnya keberadaan hutan mangrove di sekitar pantai Dusun Kaliuntu memberikan banyak manfaat bagi warga di sekitar pantai. ”Paling tidak desa bisa terlindungi dari abrasi. Manfaat lainnya ekosistem berupa binatang pantai bisa hidup di sekitar hutan mangrove,” katanya.
Dirinya menambahkan, untuk sekitar pantai di Rembang, ada beberapa jenis tanaman mangrove yang bisa tumbuh dengan baik. Dua jenis yang mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cukup baik adalah Resovora dan Apisinea.
Dari penjelasannya, jenis Resovora itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis antara lain mongrohata, apikulata, bioguera, dan stilosa. Sementara untuk apisinea yang mampu tumbuh di Rembang adalah jenis alba dan marina.
”Untuk tanah yang berpasir paling bagus ditanam jenis apisinea dan untuk tanah berlumpur baik ditanami jenis resovora. Awal penanaman mangruve agak sedikit susah, karena karakter tanaman ini saat awal ditanam membutuhkan air dengan sanitas rendah. Paling bagus kadar garamnya tidak lebih dari satu gram per liter. Dan paling tepat ditanam saat awal musim hujan seperti saat ini,” pungkasnya. (lng/nto)
Sumber: radar Kudus/Jawa Pos
Acara - acara
1. Mulai dari Sedekah laut
2. Sedekah bumi
3. Rajabiyah
4. Kupatan
5. Menanam pohon bakau
2. Sedekah bumi
3. Rajabiyah
4. Kupatan
5. Menanam pohon bakau
Langganan:
Postingan (Atom)